Rabu, 10 Februari 2016

Trik Supaya Tabulampot Lengkeng Rajin Berbuah

Tabulampot lengkeng (Dimocarpuslongan (Lour.) Steud.) sudah banyak dibudidayakan karena buahnya yang digemari oleh banyak orang. Jenis lengkeng yang banyak dibudidayakan di antaranya gading, diamond river, pingpong, dan phuangray karena mudah dibuahkan.


Berikut cara untuk memicu munculnya bunga pada tabulampot lengkeng.
  • Pemupukan
    Pemupukan pada tabulampot lengkeng yang sulit berbuah dapat  dilakukan dengan menambahkan pupuk cair pada KClO3 (potasium klorat), NPK, dan larutan asam amino. Dosisnya ialah 1 liter larutan pupuk cair KClO3, 1 kg NPK, dan seperempat liter larutan asam amino.Aduk ketiga jenis pupuk tersebut hingga rata. Pisahkan 15 bagian, lalu masing-masing bagian yang sudah dipisahkan dilarutkan kembali pada 2 liter air. Larutan yang sudah siap segera disiramkan ke tabulampot yang memiliki volume 200 liter. Lakukan perlakuan cukup sekali saja.

    Selain itu, pemupukan dapat pula dilakukan dengan menyemprotkan air cucian daging karena mengandung protein atau minyak ikan yang terdapat tritopan. Tritopan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar pembentuk auksin. Auksin berguna untuk memacu munculnya bunga. Aplikasi air cucian daging dapat langsung disiramkan ke tanaman tanpa perlakuan tambahan. Sementara itu, aplikasi minyak ikan harus dilarutkan dahulu dengan perbandingan 5 ml minyak ikan dengan 500 ml air. Campur merata larutan tersebut lalu siramkan ke media tanam.
  • Perundukan
    Lakukan perundukan dengan menarik salah satu cabang sekunder yang sehat ke bawah dengan menggunakan kawat. Sebaiknya tambahkan sabut kelapa di antara cabang dan kawat yang digunakan untuk menghindari luka akibat goresan dari kawat. Bakal bunga akan muncul setelah beberapa minggu dilakukan perundukan.
  • Pemangkasan
    Lakukan pemangkasan pada tabulampot lengkeng dengan pola 1-3-9. Cabang utama yang dipertahankan satu saja dengan panjang 75-100 cm, sedangkan cabang primer dan cabang sekunder masing-masing berjumlah tiga dan sembilan buah. Supaya tabulampot lengkeng memiliki bentuk kanopi yang kokoh, cabang primer dan cabang sekunder sebaiknya memiliki panjang 30-50 cm. Pemangkasan pada cabang sekunder  akan menghasilkan tunas-tunas baru sebagai cabang tersier yang diiringi dengan munculnya bunga-bunga majemuk yang akan menjadi buah. Lakukan juga pemangkasan pada tunas-tunas air, cabang yang tidak produktif, cabang yanng ternaungi, dan cabang kering agar matahari dapat masuk merata dan menembus tajuk tanaman untuk proses fotosintesis.
  • Stres air
    Biarkan tanaman kering hingga media tanaman tampak layu karena tidak mendapat penyiraman selama 3-5 hari. Jika media sudah terlihat kering dan menunjukkan gejala layu, segera lakukan penyiraman hingga tanaman kembali segar. Ulangi perlakuan tersebut selama 4-6 minggu atau hingga muncul bakal bunga. Selama perlakuan stres air, tempatkan tabulapot lengkeng di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari secara langsung.
  • Jenis ZPT
    Jenis ZPT yang digunakan ialah paklobutrazol yang dapat diperoleh dari larutan Cultar 250 SC. Dengan cara, larutkan 5 ml Cultar 250 SC ke dalam 1 liter air. Larutan tersebut disemprotkan secara perlahan-lahan ke seluruh permukaan daun hingga merata. Jika dalam sebulan atau lebih usai penyemprotan bakal bunga tidak kunjung muncul, ulangi kembali perlakuan tersebut.


*************************************


Budidaya Buah Lengkeng Dengan Media Pot - Menanam kelengkeng di pot tentu berbeda caranya dibanding menanamnya di atas tanah halaman atau kebun. Butuh trik tersendiri untuk menanam dalam pot agar tanaman tumbuh subur, meski media tanam dan haranya terbatas.
Buah lengkeng sangat digemari oleh banyak orang karena rasanya yang manis dan juga memiliki aroma tertentu yang membuat semakin nikmat rasanya.  Daging buah lengkeng ada yang tebal ada juga yang tipis alias lebih besar biji.  Pohon lengkeng tergolong tidak terlalu tinggi namun memiliki daun yang lebat.  Buah dari tanaman ini biasanya berada diujung ranting.  (alhamdulillah hujan turun disela-sela saya menulis blog ini, kebetulan tadi pagi habis memangkas daun dan batang pohon stroberi yang kurang bagus dan terlihat kering, selain itu daun pohon jambu bol jamaica yang terserang hama juga saya pangkas, semoga dengan turunnya hujan ini menjadikan kedua pohon tersebut segar kembali.

Tanaman lengkeng yang cocok untuk tabulampot, menurut buku ini adalah jenis pohon lengkeng dataran rendah.  Jenis lengkeng dataran rendah adalah diamond river, pingpong, kristal, itoh, aroma duren, dan puang rai.  pemilihan bibit untuk tabulampot sebaiknya dipilih yang dikembang biakkan secara vegetatif seperti cangkok, okulasi dan sambung, dengan tujuan agar tanaman lebih cepat berbuah.

Langkah-langkah menanam lengkeng didalam pot adalah:
1. siapkan pot plastik berdiameter 45-50 cm.  pastikan ada beberapa lubang dibagian bawahnya
2. Letakkan pecahan genting atau bata merah setebal 5 cm di dasar pot.  tujuannya agar dapat mengalirkan air siraman
3. masukkan campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir atau sekam mentah dengan perbandingan 1 : 2 : 1 hingga ketinggian setengah pot.  (maksudnya jika tanahnya 1 sekop, maka pupuk kandangnya 2 sekop dan pasir atau sekam mentahnya 1 sekop)
4. Masukkan bibit pohon lengkeng tepat ditengah pot, lalu tambahkan kembali media tanam hingga mendekati bibir pot.
5. Siram dengan air hingga air keluar dari dasar pot.  selanjutnya, letakkan tanaman lengkeng di tempat yang ternaungi atau teduh selama beberapa waktu.

Setelah tanaman lengkeng dipindahkan dalam pot, langkah selanjutnya adalah perawatan harian yang meliputi penyiraman, pemupukkan, pencahayaan, atau pemangkasan apabila jika pohon sudah mulai besar dan siap berbuah.  Selain itu penggantian media tanam juga perlu dilakukan setiap setahun satu kali, hal ini bertujuan agar tanaman lengkeng tetap produkif karena mendapatkan nutrisi dari media tanam yang baru.  Penggantian media tanam tidak seluruhnya, akan tetapi disisakan media tanam yang sebelumnya untuk ditambah dengan media tanam yang baru.

Agar Berbuah Lebat
1. Memangkas
Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas agar buah yang dihasilkan bisa rindang alias tidak tinggi.
2. Menyiram
Cara menyiram harus benar, karena volume media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram sampai airnya keluar meluber dari pot bagian bawah.
3. Pupuk
Selalu gunakan pupuk kandang, agar hasilnya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk kandang ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air sampai tanah benar-benar basah.
Cara ini akan membuat daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia seperti NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali. Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai bahan peledak juga bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sebetulnya tetap bisa berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru membuat tanah jadi keras.
4. Perontokan
Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging baru bisa dilihat setelah lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapatkan buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga bisa kembali dirontokkan.
5. Ganti Media
Masa produktif tabulampot lengkeng adalah usia 3 – 10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya agar tidak keras, atau beri pupuk kandang.
6. Cangkok
Tabulampot yang sudah tinggi dan besar bisa dicangkok untuk dijadikan beberapa tanaman baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, karena bagian atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar